Kamis, 28 Juli 2011
6:11:00 PM |
Diposting oleh
Muhammad Arief
1. Di Jepang, angka “4″ dan “9″ tidak disukai, sehingga sering tidak ada nomer kamar “4″ dan “9″. “4″ dibaca “shi” yang sama bunyinya dengan yang berarti “mati”, sedang “9″ dibaca “ku”, yang sama bunyinya dengan yang berarti “kurushii / sengsara”.
2. Orang Jepang menyukai angka “8″. Harga-harga barang kebanyakan berakhiran “8″. Susu misalnya 198 yen. Tapi karena aturan sekarang ini mengharuskan harga barang yang dicantumkan sudah harus memasukkan pajak, jadi mungkin kebiasaan ini akan hilang. (Pasar = Yaoya = tulisan kanjinya berbunyi happyaku-ya atau toko 800).
3. Kalau musim panas, sinetron di TV seringkali nampilin hal-hal yang berbau seram (hantu).
4. Drama detektif di TV, bunyi sirene (kyukyusha) biasanya muncul pada menit-menit awal. Di akhir cerita, sebelum perkelahian mati-matian biasanya penjahat selalu menceritakan semua rahasia kejahatannya.
5. Cara baca tulisan Jepang ada dua :
* sama dengan buku berhuruf Roman alphabet, huruf dibaca dari atas ke bawah.
* yang kedua adalah dari kolom paling kanan ke arah kiri, sehingga bagian depan dan belakang buku berlawanan dengan buku Roman alphabet (halaman muka berada di “bagian belakang”).
6. Kita (orang Indonesia) dan rekan-rekan dari Asia Tenggara lainnya umumnya kalau memperkenalkan diri (jiko-shokai) sering memulai dengan “minasan, konnichiwa” atau “minasan, konbanwa”. Mungkin ini karena kebiasaan bahasa Indonesia untuk selalu memulai pidato dengan ucapan selamat malam, dsb. Tapi ternyata janggal untuk pendengaran orang Jepang, karena mirip siaran berita di TV. Seharusnya dimulai dengan langsung menyebut nama dan afiliasi. Misalnya “Tanaka ken M1 no Anto desu….dst.”, tidak perlu dengan “Minasan..konnichiwa…”.
7. Kesulitan pertama yang muncul dalam urusan administratif di Jepang, kalau ditanya nama keluarga anda apa ?, karena kita tidak ada keharusan di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara untuk mencantumkan family name.
8. Kalau kita memperoleh undangan yang meminta konfirmasi hadir atau tidak, biasanya kita harus mengirimkan balik kartu pos. Salah satu manner adalah mencoret huruf 御 pada pilihan : 御欠席 /出席. Juga mencoret akhiran 様 pada nama kita yang tercantum sebagai pengirim pada kartupos tersebut. Ini adalah adat Jepang, agar kita selalu rendah hati, yang ditunjukkan dengan menghindari/mencoret 御 dan 様 pada kartu pos balasan.
9. Kalau kita membubuhkan tanda tangan, kadang akan ditanya orang Jepang : ini bacanya bagaimana ? Kalau di Jepang saat diperlukan tanda tangan (misalnya di paspor, dsb.) umumnya menuliskan nama mereka dalam huruf Kanji, sehingga bisa terbaca dengan jelas. Sedangkan kita biasanya membuat singkatan atau coretan/paraf sedemikian hingga tidak bisa ditiru / dibaca oleh orang lain.
10. Acara TV di Jepang didominasi oleh masak-memasak.
11. Fotocopy di Jepang self-service, sedangkan di Indonesia di-service.
12. Jika naik taxi di Jepang, pintu dibuka dan ditutup oleh supir. Penumpang dilarang membuka dan menutupnya sendiri.
13. Tanda tangan di Jepang hampir tidak pernah berlaku untuk keperluan formal, melainkan harus memakai cap (hanko/inkan). Jenis hanko di Jepang:
* jitsu-in, adalah inkan yang dipakai untuk keperluan yang sangat penting, seperti beli rumah, beli mobil, dsb. Jenis ini diregisterkan ke shiyakusho (di patenkan).
* ginko-in, adalah jenis inkan yang dipakai untuk khusus membuat account di bank. Jenis ini diregisterkan ke bank.
* mitome-in, dipakai untuk keperluan sehari-hari dan tidak diregisterkan.
Jadi satu orang kadang memiliki beberapa jenis inkan, untuk berbagai keperluan.
14. Naik sepeda tidak boleh boncengan (kecuali memboncengkan anak-anak).(道路交通法57条第2項 規則9条 乗車人員制限違反 --> sepeda tidak boleh dipakai boncengan, kecuali yang memboncengkannya berusia lebih dari 16 tahun dan anak yang diboncengkan berusia kurang dari satu tahun dan hanya seorang saja yang diboncengkan. Bila dilanggar, dendanya maksimal 20 ribu yen.
15. Ajakan makan bersama belum tentu berarti anda ditraktir, tapi bisa jadi bayar sendiri-sendiri.
16. Di Jepang sulit mencari mesin ketik.
17. Pernah nggak melihat cara orang Jepang menghitung “satu”, “dua”, “tiga”,…. dengan jari tangannya ? Kalau rekan-rekan perhatikan, ada perbedaan dengan kebiasaan orang Indonesia. Orang Indonesia umumnya mulai dari tangan dikepal dan saat menghitung “satu”, jari kelingking ditegakkan. Menghitung “dua”, jari manis ditegakkan, dst. Kalau orang Jepang, setahu saya, kebalikannya. Mereka selalu mulai dari telapak tangan terbuka, dan cara menghitungnya kebalikan orang Indonesia. Saat bilang “satu”, maka jarinya akan ditekuk/ditutupkan ke telapak tangan. Misalnya Nggak percaya ? Coba deh…jikken dengan teman Jepang anda.
18. Cara menulis angka : 7 (tujuh). Kebiasaan orang Indonesia selalu menambahkan coret kecil di kaki angka 7 (mirip huruf “NU” katakana : ヌ). Di Jepang selalu dididik menulis 7 persis seperti huruf ketik (tanpa coretan nya orang Indonesia), jadi mirip huruf katakana “FU” (フ) atau “WA” (ワ).
2. Orang Jepang menyukai angka “8″. Harga-harga barang kebanyakan berakhiran “8″. Susu misalnya 198 yen. Tapi karena aturan sekarang ini mengharuskan harga barang yang dicantumkan sudah harus memasukkan pajak, jadi mungkin kebiasaan ini akan hilang. (Pasar = Yaoya = tulisan kanjinya berbunyi happyaku-ya atau toko 800).
3. Kalau musim panas, sinetron di TV seringkali nampilin hal-hal yang berbau seram (hantu).
4. Drama detektif di TV, bunyi sirene (kyukyusha) biasanya muncul pada menit-menit awal. Di akhir cerita, sebelum perkelahian mati-matian biasanya penjahat selalu menceritakan semua rahasia kejahatannya.
5. Cara baca tulisan Jepang ada dua :
* sama dengan buku berhuruf Roman alphabet, huruf dibaca dari atas ke bawah.
* yang kedua adalah dari kolom paling kanan ke arah kiri, sehingga bagian depan dan belakang buku berlawanan dengan buku Roman alphabet (halaman muka berada di “bagian belakang”).
6. Kita (orang Indonesia) dan rekan-rekan dari Asia Tenggara lainnya umumnya kalau memperkenalkan diri (jiko-shokai) sering memulai dengan “minasan, konnichiwa” atau “minasan, konbanwa”. Mungkin ini karena kebiasaan bahasa Indonesia untuk selalu memulai pidato dengan ucapan selamat malam, dsb. Tapi ternyata janggal untuk pendengaran orang Jepang, karena mirip siaran berita di TV. Seharusnya dimulai dengan langsung menyebut nama dan afiliasi. Misalnya “Tanaka ken M1 no Anto desu….dst.”, tidak perlu dengan “Minasan..konnichiwa…”.
7. Kesulitan pertama yang muncul dalam urusan administratif di Jepang, kalau ditanya nama keluarga anda apa ?, karena kita tidak ada keharusan di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara untuk mencantumkan family name.
8. Kalau kita memperoleh undangan yang meminta konfirmasi hadir atau tidak, biasanya kita harus mengirimkan balik kartu pos. Salah satu manner adalah mencoret huruf 御 pada pilihan : 御欠席 /出席. Juga mencoret akhiran 様 pada nama kita yang tercantum sebagai pengirim pada kartupos tersebut. Ini adalah adat Jepang, agar kita selalu rendah hati, yang ditunjukkan dengan menghindari/mencoret 御 dan 様 pada kartu pos balasan.
9. Kalau kita membubuhkan tanda tangan, kadang akan ditanya orang Jepang : ini bacanya bagaimana ? Kalau di Jepang saat diperlukan tanda tangan (misalnya di paspor, dsb.) umumnya menuliskan nama mereka dalam huruf Kanji, sehingga bisa terbaca dengan jelas. Sedangkan kita biasanya membuat singkatan atau coretan/paraf sedemikian hingga tidak bisa ditiru / dibaca oleh orang lain.
10. Acara TV di Jepang didominasi oleh masak-memasak.
11. Fotocopy di Jepang self-service, sedangkan di Indonesia di-service.
12. Jika naik taxi di Jepang, pintu dibuka dan ditutup oleh supir. Penumpang dilarang membuka dan menutupnya sendiri.
13. Tanda tangan di Jepang hampir tidak pernah berlaku untuk keperluan formal, melainkan harus memakai cap (hanko/inkan). Jenis hanko di Jepang:
* jitsu-in, adalah inkan yang dipakai untuk keperluan yang sangat penting, seperti beli rumah, beli mobil, dsb. Jenis ini diregisterkan ke shiyakusho (di patenkan).
* ginko-in, adalah jenis inkan yang dipakai untuk khusus membuat account di bank. Jenis ini diregisterkan ke bank.
* mitome-in, dipakai untuk keperluan sehari-hari dan tidak diregisterkan.
Jadi satu orang kadang memiliki beberapa jenis inkan, untuk berbagai keperluan.
14. Naik sepeda tidak boleh boncengan (kecuali memboncengkan anak-anak).(道路交通法57条第2項 規則9条 乗車人員制限違反 --> sepeda tidak boleh dipakai boncengan, kecuali yang memboncengkannya berusia lebih dari 16 tahun dan anak yang diboncengkan berusia kurang dari satu tahun dan hanya seorang saja yang diboncengkan. Bila dilanggar, dendanya maksimal 20 ribu yen.
15. Ajakan makan bersama belum tentu berarti anda ditraktir, tapi bisa jadi bayar sendiri-sendiri.
16. Di Jepang sulit mencari mesin ketik.
17. Pernah nggak melihat cara orang Jepang menghitung “satu”, “dua”, “tiga”,…. dengan jari tangannya ? Kalau rekan-rekan perhatikan, ada perbedaan dengan kebiasaan orang Indonesia. Orang Indonesia umumnya mulai dari tangan dikepal dan saat menghitung “satu”, jari kelingking ditegakkan. Menghitung “dua”, jari manis ditegakkan, dst. Kalau orang Jepang, setahu saya, kebalikannya. Mereka selalu mulai dari telapak tangan terbuka, dan cara menghitungnya kebalikan orang Indonesia. Saat bilang “satu”, maka jarinya akan ditekuk/ditutupkan ke telapak tangan. Misalnya Nggak percaya ? Coba deh…jikken dengan teman Jepang anda.
18. Cara menulis angka : 7 (tujuh). Kebiasaan orang Indonesia selalu menambahkan coret kecil di kaki angka 7 (mirip huruf “NU” katakana : ヌ). Di Jepang selalu dididik menulis 7 persis seperti huruf ketik (tanpa coretan nya orang Indonesia), jadi mirip huruf katakana “FU” (フ) atau “WA” (ワ).
Label:
Aneh dan Unik,
Info Umum
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hallo sobat salam kenal , mari membaca sedikit info di blog ini... sering-sering kesini yaa, thx
Kategori
- Aneh dan Unik (8)
- Download Software (2)
- English (6)
- Ilmuwan (1)
- Info Umum (25)
- Islam (12)
- Kesehatan (8)
- Materi Psikotes TPA/TBS (3)
- Motivasi (5)
- Rumus Praktis Math (6)
- Seputar Matematika (20)
- Suara Rakyat (1)
- Tips dan Trik (1)
Arsip Blog
-
▼
2011
(73)
-
▼
Juli
(73)
- Antara Kepintaran dan Kebodohan
- mana buktinya kita merdeka ?
- Cara Menebak Angka Mata Dadu
- Uniknya tahun 2011 dalam perhitungan matematika
- 5 mitos seputar matematika
- 7 raja dalam matematika
- Menguji Cinta Pacar Kita Dengan Logika Matematika
- Misteri Angka 7 dinilai dari sudut agama
- Kelebihan dan Kekurangan RUMUS CEPAT
- Keunikan Angka 9 dan 11
- Puisi Matematika
- Pantun Metematika
- Beautiful Math 1
- Beautiful Math 2
- PREDIKSI BULAN DAN UMUR KELAHIRAN DGN ANGKA
- Free Download Kamus 2.04 _Indonesia-Inggris
- Free Download Aplikasi Perhitungan Zakat
- Ilusi Mata untuk menguji Otak Kiri anda (kecerdasan)
- 10 Orang Terkaya Di Dunia Tanpa Gelar Sarjana
- Jangan Remehkan Fakta Unik Ini
- 18 Keunikan dalam Kehidupan Orang Jepang
- Kreasi Unik Dari yang namanya buku
- Luar Biasa Karya Seni dari 100.000 Tusuk Gigi
- Gambar aneh yang mengagumkan
- Inspirasi Permainan Perspektif
- 7 Kematian Tokoh Dunia yang paling aneh
- 5 Fakta Unik Tentang Einstein
- Cara Menghafal Rumus Trigonometri
- Rumus Praktis Persamaan Kuadrat
- Limit Trigonometri
- Peluang Password dalam Matematika
- Peluang Plat Nomor dalam Matematika
- Menyelesaikan Soal Kombinasi
- Ciri orang yang berfikir positif
- A+B+C+D = ? Sukses ! haha ^_^
- Khasiat di Balik Cairan Sperma Yang Kita Keluarkan
- Kenapa Cewek Harus Tetap Virgin ?
- Sehat Ala Kehidupan Rasulullah SAW
- Benarkah Nanas Musuh Wanita ?
- Merasa Muslim ?? Wajib Baca !!! ::: 10 Pintu Terbe...
- Isitirahatkan Otak Sejenak Bisa Mengurangi Tingkat...
- Wudhu Mencegah Terjadinya Berbagai Penyakit Kulit
- Ada Apa di Dalam Ka’bah ?
- Tentang Lambang Garuda Pancasila
- Alasan Kenapa Kita Enggak Bisa Mengingat Saat Kita...
- Riwayat Nabi Besar Muhammad SAW
- Tata Cara Membaca Al-Qur'an
- Hidup Sehatnya Rasulullah
- Sejarah Hari Ibu
- Gosok Gigi Teratur Mencegah Penyakit Jantung
- 5 Tanaman Paling Beracun di Dunia
- 10 Permintaan Iblis yang di kabulkan Allah SWT
- Archimedes
- Jeruk Nipis Atasi Radang Tenggorokan
- Sekilas tentang IBU
- Manfaat Air Hangat
- MASA DEPAN ISLAM melawan kemajemukan Budaya Barat
- Wew ?! Cewek sekarang udah Puber mulai Umur 7 atau 8
- 2 Waktu Tidur Yang Makruh dalam ISLAM
- Manfaat Luar Biasa Dari Berwudhu
- Kapan Kiamat Itu Terjadi ??
- Tentukanlah Kebahagiaan Anda Sendiri
- Ciri Bilangan Habis Dibagi 2 - 9
- Cara membedakan Permutasi dan Kombinasi
- Materi in spite of, despite, although dan even tho...
- Materi Causative
- Contoh soal Subjungtive dan pembahasan
- Contoh Latihan Gerund dan Pembahasannya
- *Test Verbal*-test sinonim :Soal dari tes persamaa...
- Cara BERHITUNG Cepat
- Contoh latihan TOEIC
- Belajar dari Pengalaman Pahit
- Grammar Exercises 1
-
▼
Juli
(73)
Popular Posts
-
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera... Temen-temen, aku pengen sharing lagi nih, Cekidot >>> Mendengar kata “DADU” tentun...
-
ge"> Loading&amp...
-
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera... Temen-temen, aku pengen sharing lagi nih, Cekidot >>> 65 th lamanya kita bebas dari...
Pengikut
About Me
- Muhammad Arief
- Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
- Jangan takut u/ berbuat hal bodoh... Coba berpikir dengan pandangan yg berbeda... Kebodohan akan tetap menjadi sebuah kebodohan jika gagal melakukan kebodohan itu, tetapi jika berhasil melakukannya dg baik tentu akan menjadi luar biasa.
Rujukan
Muhammad Arief S. Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar