Tampilkan postingan dengan label Materi Psikotes TPA/TBS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi Psikotes TPA/TBS. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 30 Juli 2011


*Test Verbal*
-test sinonim :
Soal dari tes persamaan kata ini meminta anda untuk mencari satu kata yang setara atau sama atau serupa maknanya dengan makna kata tertentu yang diminta.
-test antonim :
Tes antonim ini cukup sederhana. Anda diminta untuk mencari lawan kata atau kata yang bertentangan dengan kata tertentu.
-test padanan/persamaan kata :
Jenis soal dalam tes ini meminta anda untuk mengidentifikasi atau mencari kesetaraan atau padanan hubungan antar kata yang diberikan. Kesetaraan hubungan ini harus anda analisa secara cermat untuk mendapatkan jawaban yang tepat.
-test pengelompokkan kata :
Tes pengelompokan kata ini meminta anda untuk menganalisa satu kata yang tidak identik atau tidak serupa atau tidak masuk dalam kelompok kata yang lainnya.
*Test Angka*
-test arimetik :
Soal jenis ini sebenarnya cukup sederhana. Karena hanya merupakan hitungan dasar. Namun, soal-soal aritmetik dalam tes TPA seringkali menyajikan angka-angka yang alot alias kurang enak dihitung. Oleh karena itu, bagi mereka yang tidak teliti, umumnya akan mudah terpeleset hasil hitungannya.
-test seri angka :
Untuk mengerjakan tes numerik seri angka ini, peserta harus mampu menganalisa deret urutan paling logis dan konsisten dari angka-angka yang diberikan. Terkadang seolah ada dua jawaban yang memungkinkan. Namun demikian, sesungguhnya hanya ada satu pilihan jawaban yang benar.
-test seri huruf :
Tes seri huruf ini prinsipnya adalah sama dengan tes seri angka. Peserta diminta untuk mencari deret urutan huruf selanjutnya dari deretan huruf yang ada. Untuk mendapatkan jawaban, seorang peserta memang haruslah jeli dan banyak berlatih untuk mempertajam daya analisa dan kejeliannya.
-test logika angka :
Dalam tes logika angka ini, seorang peserta tes TPA harus mampu membuat penalaran logis terhadap satu atau serangkaian persamaan angka-angka yang ada.
-test angka dan huruf dalam cerita :
Dalam tes ini, peserta diminta untuk menjawab pertanyaan mengenai angka-angka yang dimasukkan dalam sebuah cerita. Peserta harus mampu menganalisa nilai angka secara tepat.
*Test Logika*
-test logika umum :
Dalam soal jenis ini, seorang peserta tes diminta untuk melakukan penalaran yang masuk akal (logis) dari pernyatan singkat yang diberikan.
-test analisa silogisme :
Dalam soal jenis ini, kita diminta untuk menganalisa apakah suatu pernyataan dan kesimpulan yang diambil dalam sebuah soal itu salah ataukah sudah benar.
-test logika cerita :
Dalam soal jenis ini, kita diminta untuk mempelajari suatu cerita singkat dan kemudian melakukan penalaran terhadap setiap pertanyaan yang diberikan berdasarkan informasi dari cerita. Umumnya jawaban dari soal jenis ini tidaklah eksplisit (terlihat langsung dalam cerita). Namun kita harus melakukan penalaran terlebih dulu, untuk kemudian bisa menemukan jawaban yang benar.
-test logika diagram :
Dalam soal tes jenis ini, kita diminta untuk melakukan penalaran terhadap berdasarkan diagram yang telah disediakan dalam soal. Soal jenis ini terkadang terlihat mudah, namun bila tidak berhati-hati seorang peserta Tes Potensi Akademik sering terjebak memilih jawaban yang keliru.
*Test Gambar*
-tes Seri Gambar :
Tes seri gambar ini mirip dengan seri angka maupun seri huruf. Anda diminta untuk menganalisa gambar apa yang akan menjadi gambar lanjutan dari sederet gambar yang ada.
-tes hubungan gambar :
Jenis tes ini mengharuskan seorang peserta untuk mencari hubungan atau padanan hubungan gambar yang tepat dari model yang diberikan.
-tes pengelompokan gambar :
Soal-soal yang diberikan dalam jenis tes pengelompokan gambar ini harus dicermati oleh setiap peserta Tes Potensi Akademik. Karena jenis soal dalam tes ini seringkali mengandung banyak jebakan.Ada beberapa jawaban yang sekilas terlihat benar. Dalam jenis soal ini, peserta harus mampu membedakan satu gambar yang tidak identik atau tidak serupa atau tidak masuk dalam kelompok gambar-gambar yang lainnya.
-tes bayangan gambar :
Jika tidak dibatasi waktunya, soal bayangan gambar ini mungkin tidak terlalu sulit bagi para peserta tes TPA. Namun, yang menjadi kendala adalah waktu pengerjaan setiap butir soal sangatlah terbatas. Dengan demikian, peserta tes harus mampu menemukan jawaban yang benar dalam waktu sesingkat mungkin. Tes bayangan gambar ini merupakan salah satu jenis tes yang menguji kejelian spasial (daya logika ruang) seorang peserta.
-tes identifikasi gambar :
Dalam soal jenis identifikasi gambar ini anda para peserta tes diminta untuk menganalisa dan mengidentifikasi gambar mana yang sesuai identik, atau sebangun atau serupa dengan bagian-bagian dari gambar induk.
Baca Selengkapnya -
-test sinonim :
Soal dari tes persamaan kata ini meminta anda untuk mencari satu kata yang setara atau sama atau serupa maknanya dengan makna kata tertentu yang diminta.
-test antonim :
Tes antonim ini cukup sederhana. Anda diminta untuk mencari lawan kata atau kata yang bertentangan dengan kata tertentu.
-test padanan/persamaan kata :
Jenis soal dalam tes ini meminta anda untuk mengidentifikasi atau mencari kesetaraan atau padanan hubungan antar kata yang diberikan. Kesetaraan hubungan ini harus anda analisa secara cermat untuk mendapatkan jawaban yang tepat.
-test pengelompokkan kata :
Tes pengelompokan kata ini meminta anda untuk menganalisa satu kata yang tidak identik atau tidak serupa atau tidak masuk dalam kelompok kata yang lainnya.
*Test Angka*
-test arimetik :
Soal jenis ini sebenarnya cukup sederhana. Karena hanya merupakan hitungan dasar. Namun, soal-soal aritmetik dalam tes TPA seringkali menyajikan angka-angka yang alot alias kurang enak dihitung. Oleh karena itu, bagi mereka yang tidak teliti, umumnya akan mudah terpeleset hasil hitungannya.
-test seri angka :
Untuk mengerjakan tes numerik seri angka ini, peserta harus mampu menganalisa deret urutan paling logis dan konsisten dari angka-angka yang diberikan. Terkadang seolah ada dua jawaban yang memungkinkan. Namun demikian, sesungguhnya hanya ada satu pilihan jawaban yang benar.
-test seri huruf :
Tes seri huruf ini prinsipnya adalah sama dengan tes seri angka. Peserta diminta untuk mencari deret urutan huruf selanjutnya dari deretan huruf yang ada. Untuk mendapatkan jawaban, seorang peserta memang haruslah jeli dan banyak berlatih untuk mempertajam daya analisa dan kejeliannya.
-test logika angka :
Dalam tes logika angka ini, seorang peserta tes TPA harus mampu membuat penalaran logis terhadap satu atau serangkaian persamaan angka-angka yang ada.
-test angka dan huruf dalam cerita :
Dalam tes ini, peserta diminta untuk menjawab pertanyaan mengenai angka-angka yang dimasukkan dalam sebuah cerita. Peserta harus mampu menganalisa nilai angka secara tepat.
*Test Logika*
-test logika umum :
Dalam soal jenis ini, seorang peserta tes diminta untuk melakukan penalaran yang masuk akal (logis) dari pernyatan singkat yang diberikan.
-test analisa silogisme :
Dalam soal jenis ini, kita diminta untuk menganalisa apakah suatu pernyataan dan kesimpulan yang diambil dalam sebuah soal itu salah ataukah sudah benar.
-test logika cerita :
Dalam soal jenis ini, kita diminta untuk mempelajari suatu cerita singkat dan kemudian melakukan penalaran terhadap setiap pertanyaan yang diberikan berdasarkan informasi dari cerita. Umumnya jawaban dari soal jenis ini tidaklah eksplisit (terlihat langsung dalam cerita). Namun kita harus melakukan penalaran terlebih dulu, untuk kemudian bisa menemukan jawaban yang benar.
-test logika diagram :
Dalam soal tes jenis ini, kita diminta untuk melakukan penalaran terhadap berdasarkan diagram yang telah disediakan dalam soal. Soal jenis ini terkadang terlihat mudah, namun bila tidak berhati-hati seorang peserta Tes Potensi Akademik sering terjebak memilih jawaban yang keliru.
*Test Gambar*
-tes Seri Gambar :
Tes seri gambar ini mirip dengan seri angka maupun seri huruf. Anda diminta untuk menganalisa gambar apa yang akan menjadi gambar lanjutan dari sederet gambar yang ada.
-tes hubungan gambar :
Jenis tes ini mengharuskan seorang peserta untuk mencari hubungan atau padanan hubungan gambar yang tepat dari model yang diberikan.
-tes pengelompokan gambar :
Soal-soal yang diberikan dalam jenis tes pengelompokan gambar ini harus dicermati oleh setiap peserta Tes Potensi Akademik. Karena jenis soal dalam tes ini seringkali mengandung banyak jebakan.Ada beberapa jawaban yang sekilas terlihat benar. Dalam jenis soal ini, peserta harus mampu membedakan satu gambar yang tidak identik atau tidak serupa atau tidak masuk dalam kelompok gambar-gambar yang lainnya.
-tes bayangan gambar :
Jika tidak dibatasi waktunya, soal bayangan gambar ini mungkin tidak terlalu sulit bagi para peserta tes TPA. Namun, yang menjadi kendala adalah waktu pengerjaan setiap butir soal sangatlah terbatas. Dengan demikian, peserta tes harus mampu menemukan jawaban yang benar dalam waktu sesingkat mungkin. Tes bayangan gambar ini merupakan salah satu jenis tes yang menguji kejelian spasial (daya logika ruang) seorang peserta.
-tes identifikasi gambar :
Dalam soal jenis identifikasi gambar ini anda para peserta tes diminta untuk menganalisa dan mengidentifikasi gambar mana yang sesuai identik, atau sebangun atau serupa dengan bagian-bagian dari gambar induk.


A. Notasi Faktorial
Notasi Faktorial adalah perkalian bilangan dengan bilangan berurutan dari bilangan n, terus mengecil sampai bilangan satu.
n! = nx (n – 1) x ( n – 2 ) x ….x 3 x 2 x1
Contoh :
1. 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1
2. 3! = 3 x 2 x 1
B. Permutasi
Permutasi adalah penyusunan unsur – unsur ( yang diambil dari sekelompok unsur ) dengan memperhatikan urutannya.
Contoh :
ABC ≠ BCA karena urutannya berbeda.
a. Permutasi yang Tiap Unsurnya Berbeda
Permutasi dengan kelompok unsure yang berbeda dapat dirumuskan sebagai berikut:
rPn = r!
r-n!
Ket:
r = sekelompok unsur yang tersedia
n = unsur yang dimbil
Dengan catatan, kelmpok unsur yang tersedia tidak ada yang sama.
Contoh:
Banyaknya bilangan yang terdiri atas 3 angka yag disusun dari angka – angka 1, 2, 4,6, 7, 9, sebagai berikut :
6 angka
5 angka
4 angka
Angka I II III
Jumlah angka keseluruhan adalah 6 angka, sehingga kemungkinan angka I adalah semua angka. Dilanjutkan angka II adalah 5 dan angka III adalah 4 angka karena urutan.
Jadi, banyaknya bilangan 3 sebagai beikut :
6 x 5 x 4= 120
Dapat dilambangkan 6P3 = 6!
(6-3 )!
= 6!
3!
= 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1
3 x 2 x 1
= 120
b. Permutasi Yang Memuat Beberapa Unsur Sama
Permutasi yang memuat beberapa unsure yang sama dalam satu kelompok dapat dirumuskan sebagai berikut :
n P(a,b,c) = n!
a!b!c!
Ket:
n= unsur yang tersedia
a , b , c = ( jumlah ) unsur-unsur yang sama
Contoh :
Tentukan banyaknya nama yang dapat dibentuk dari huruf M,A,T,E,M,A,T,I,K,A.
Penyelesaian:
- Huruf yang tersedia 10
- Unsur sma, 2 unsur ( huruf M) , 3 unsur (huruf A), 2 unsur (huruf T)
- Dirumuskan 10P(2, 3, 2)= 10!/ 2!3!2!
= 10x9x8x7x6x5x4x3x2x1
(2×1) (3x2x1) (2×1)
= 10 x 9 x 8 x 7 x 6 x 5
= 151.20
c. Permutasi Siklik
Permutasi siklik adalah permutasi yang memuat beberapa unsur yang urutannya berupa lingkaran tertutup.
Prmutasi siklik dapat dirumuskan sebagai beikut :
P(siklik) = (n-1)!
C. Notasi Kombinasi
Notasi kombinasi adalah pengelompokan suatu unsur dari kelompoknya dengan pilihan dari unsur yang tersedia tanpa memperhatikan urutannya. Notasi kombinasi dapat dirumuskan sebagai berikut:
n C r = n1 r!( n-r)!
Ket: n= unsur yang tersedia
r= unsur yang dipilih
Contoh:
Terdapat 10 bola yang terdiri dari 3 bola merah, 4 bola putih, dan 3 bola hijau .Berapa banyak kombinasi jika dilakukan pemilihan 2 bola.
Penyelesaian:
10C2= 10! = 10x9x8x…x2×1 =45
2!(10-2)! 2×1(8!)
Jadi, jumlah kombinasi warna jika diambil 2 bola = 45 warna.
D. Kejadian Sederhana , Ruang Contoh , Peluang , dan Kisaran nilai Peluang
a. Ruang Contoh
Ruang contoh adalah himpunan semua hasil yang mungkin pada percobaan.
Contoh:
Ruang contoh pelemparan dadu { 1,2,3,4,5,6}.Dan pelemparan uang {gambar, angka}.
b. Peluang
Adapun rumus dari peluang adalah:
P(A)= n(A) n(S)
Ket:
n(A)=banyaknya hasil yang akan terjadi.
n(S) = banyaknya semua kemungkinan.
Contoh:
Dadu yang dilempar, kemungkinan keluar angka-angka genap dan kemungkinan keluar angka 0 sebagai beikut:
1. Angka genap
2,4,6= 3 kejadian
Kemungkinan angka mata dadu (ruang sampel) adalah:
1,2,3,4,5,6= 6 kemungkinan
Jadi, peluang genap = 3 = 1
6 2
2. Angka nol
Sisi dadu tidak ada yang berangka 0
Maka, mustahil keluar angka 0
Jadi, peluang keluar 0= 0
c. Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Frekuensi harapan = P(A) x N Ket:
P(A)= peluang kejadian (A)
N= banyak percobaan
Contoh:
Jika sebuah dadu dilempar sebanyak 100 kali.
Berapa frekuensi munculnya bilangan prima sebagai berikut:
- Mata dadu= 1,2,3,4,5,6
- Bilangan prima pada dadu= 2,3,5
- Peluangnya= 3
6
- Frekuensi harapan = 3 x 100= 50 kali.
6
E. Kejadian Majemuk
a. Peluang komplemen
P(A)= peluang kejadin munculnya A
P(A’)=peluang kejadian munculnya bukan A
Maka , P(A) dan P(A’) adalah peluang kejadian yang salig komplemen.
P(A u A’)=1
Contoh:
Peluang munculnya bilangan bukan 5 pada pelemparan dadu sebagai berikut:
P(5)= 1/6 , maka komplemennya adalah munculnya bukan 5 { P(5’)}=1-1= 5/6
6
b. Peluang Gabungan Duan Kejadian Yang Saling Lepas
Peluang gabungan dua kejadian yang saling lepas adalah peluang kejadian yang tidak dapat berlangsung bersamaan.
Contoh :
Tentukan peluang munculnya bilangan 2 atau 4 dan peluang munculnya bilangan 5 pada pelemparan dadu.
Penyelesaian :
P(2,4)= 2/6
P(5) = 1/6
= 2/6+1/6=1/2
Jadi, peluang 2 atau 4 atau 5 adalah ½.
F. Peluang Kejadian yang Saling Bebas
Peluang kejadian yang saling bebas adalah peluang muncul tidaknya kejadian A tidak terpengaruhi oleh muncul tidaknya kejadian B.
Contoh:
Pada pelemparan dadu dan uang logam , peluang munculnya bilangan prima dan gambar adalah saling bebas dengan peluang sebagai berikut:
P(prima)= P(2,3,5)=3/6=1/2
P(gambar)= P(G)= 1/2
P(prima dan gambar)= P(prima)x P(G)= 1/4.
Baca Selengkapnya - Cara membedakan Permutasi dan Kombinasi
Notasi Faktorial adalah perkalian bilangan dengan bilangan berurutan dari bilangan n, terus mengecil sampai bilangan satu.
n! = nx (n – 1) x ( n – 2 ) x ….x 3 x 2 x1
Contoh :
1. 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1
2. 3! = 3 x 2 x 1
B. Permutasi
Permutasi adalah penyusunan unsur – unsur ( yang diambil dari sekelompok unsur ) dengan memperhatikan urutannya.
Contoh :
ABC ≠ BCA karena urutannya berbeda.
a. Permutasi yang Tiap Unsurnya Berbeda
Permutasi dengan kelompok unsure yang berbeda dapat dirumuskan sebagai berikut:
rPn = r!
r-n!
Ket:
r = sekelompok unsur yang tersedia
n = unsur yang dimbil
Dengan catatan, kelmpok unsur yang tersedia tidak ada yang sama.
Contoh:
Banyaknya bilangan yang terdiri atas 3 angka yag disusun dari angka – angka 1, 2, 4,6, 7, 9, sebagai berikut :
6 angka
5 angka
4 angka
Angka I II III
Jumlah angka keseluruhan adalah 6 angka, sehingga kemungkinan angka I adalah semua angka. Dilanjutkan angka II adalah 5 dan angka III adalah 4 angka karena urutan.
Jadi, banyaknya bilangan 3 sebagai beikut :
6 x 5 x 4= 120
Dapat dilambangkan 6P3 = 6!
(6-3 )!
= 6!
3!
= 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1
3 x 2 x 1
= 120
b. Permutasi Yang Memuat Beberapa Unsur Sama
Permutasi yang memuat beberapa unsure yang sama dalam satu kelompok dapat dirumuskan sebagai berikut :
n P(a,b,c) = n!
a!b!c!
Ket:
n= unsur yang tersedia
a , b , c = ( jumlah ) unsur-unsur yang sama
Contoh :
Tentukan banyaknya nama yang dapat dibentuk dari huruf M,A,T,E,M,A,T,I,K,A.
Penyelesaian:
- Huruf yang tersedia 10
- Unsur sma, 2 unsur ( huruf M) , 3 unsur (huruf A), 2 unsur (huruf T)
- Dirumuskan 10P(2, 3, 2)= 10!/ 2!3!2!
= 10x9x8x7x6x5x4x3x2x1
(2×1) (3x2x1) (2×1)
= 10 x 9 x 8 x 7 x 6 x 5
= 151.20
c. Permutasi Siklik
Permutasi siklik adalah permutasi yang memuat beberapa unsur yang urutannya berupa lingkaran tertutup.
Prmutasi siklik dapat dirumuskan sebagai beikut :
P(siklik) = (n-1)!
C. Notasi Kombinasi
Notasi kombinasi adalah pengelompokan suatu unsur dari kelompoknya dengan pilihan dari unsur yang tersedia tanpa memperhatikan urutannya. Notasi kombinasi dapat dirumuskan sebagai berikut:
n C r = n1 r!( n-r)!
Ket: n= unsur yang tersedia
r= unsur yang dipilih
Contoh:
Terdapat 10 bola yang terdiri dari 3 bola merah, 4 bola putih, dan 3 bola hijau .Berapa banyak kombinasi jika dilakukan pemilihan 2 bola.
Penyelesaian:
10C2= 10! = 10x9x8x…x2×1 =45
2!(10-2)! 2×1(8!)
Jadi, jumlah kombinasi warna jika diambil 2 bola = 45 warna.
D. Kejadian Sederhana , Ruang Contoh , Peluang , dan Kisaran nilai Peluang
a. Ruang Contoh
Ruang contoh adalah himpunan semua hasil yang mungkin pada percobaan.
Contoh:
Ruang contoh pelemparan dadu { 1,2,3,4,5,6}.Dan pelemparan uang {gambar, angka}.
b. Peluang
Adapun rumus dari peluang adalah:
P(A)= n(A) n(S)
Ket:
n(A)=banyaknya hasil yang akan terjadi.
n(S) = banyaknya semua kemungkinan.
Contoh:
Dadu yang dilempar, kemungkinan keluar angka-angka genap dan kemungkinan keluar angka 0 sebagai beikut:
1. Angka genap
2,4,6= 3 kejadian
Kemungkinan angka mata dadu (ruang sampel) adalah:
1,2,3,4,5,6= 6 kemungkinan
Jadi, peluang genap = 3 = 1
6 2
2. Angka nol
Sisi dadu tidak ada yang berangka 0
Maka, mustahil keluar angka 0
Jadi, peluang keluar 0= 0
c. Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Frekuensi harapan = P(A) x N Ket:
P(A)= peluang kejadian (A)
N= banyak percobaan
Contoh:
Jika sebuah dadu dilempar sebanyak 100 kali.
Berapa frekuensi munculnya bilangan prima sebagai berikut:
- Mata dadu= 1,2,3,4,5,6
- Bilangan prima pada dadu= 2,3,5
- Peluangnya= 3
6
- Frekuensi harapan = 3 x 100= 50 kali.
6
E. Kejadian Majemuk
a. Peluang komplemen
P(A)= peluang kejadin munculnya A
P(A’)=peluang kejadian munculnya bukan A
Maka , P(A) dan P(A’) adalah peluang kejadian yang salig komplemen.
P(A u A’)=1
Contoh:
Peluang munculnya bilangan bukan 5 pada pelemparan dadu sebagai berikut:
P(5)= 1/6 , maka komplemennya adalah munculnya bukan 5 { P(5’)}=1-1= 5/6
6
b. Peluang Gabungan Duan Kejadian Yang Saling Lepas
Peluang gabungan dua kejadian yang saling lepas adalah peluang kejadian yang tidak dapat berlangsung bersamaan.
Contoh :
Tentukan peluang munculnya bilangan 2 atau 4 dan peluang munculnya bilangan 5 pada pelemparan dadu.
Penyelesaian :
P(2,4)= 2/6
P(5) = 1/6
= 2/6+1/6=1/2
Jadi, peluang 2 atau 4 atau 5 adalah ½.
F. Peluang Kejadian yang Saling Bebas
Peluang kejadian yang saling bebas adalah peluang muncul tidaknya kejadian A tidak terpengaruhi oleh muncul tidaknya kejadian B.
Contoh:
Pada pelemparan dadu dan uang logam , peluang munculnya bilangan prima dan gambar adalah saling bebas dengan peluang sebagai berikut:
P(prima)= P(2,3,5)=3/6=1/2
P(gambar)= P(G)= 1/2
P(prima dan gambar)= P(prima)x P(G)= 1/4.


Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Tanpa panjang, lebar, dan tinggi lagi, berikut ulasannya CEKIDOT..>>
* BILANGAN HABIS DIBAGI 2
Suatu bilangan habis dibagi 2, ciri-cirinya adalah bilangan yang berakhiran (berangka satuan) 0, 2, 4, 6, 8. Dengan kata lain bilangan itu adalah bilangan genap.
Contoh : apakah 74 habis dibagi 2? Karena 74 merupakan bilangan genap (Ingat rumus untuk bilangan genap. Rumus untuk bilangan genap adalah 2k untuk sebarang k bilangan bulat. Sedangkan untuk bilangan ganjil yaitu 2k-1 untuk sebarang k bilangan bulat). Karena 74 memenuhi rumus bilangan genap, maka 74 habis dibagi 2. 74 : 2 = 37
* BILANGAN HABIS DIBAGI 3
Jumlah digit-digitnya habis dibagi 3
Contoh : Apakah 213 habis dibagi 3? Akan kita jumlahkan digit-digit pada bilangan 213. Didapatkan, 2 + 1 + 3 = 6. Karena 6 (hasil dari penjumlahan digit-digitnya) habis dibagi 3. Maka bilangan itu (213) habis dibagi 3. Apakah -345 habis dibagi 3? Langkahnya sama. Kita jumlahkan digit-digitnya dan menghiraukan tanda negative. Jangan tertipu oleh tanda negatif.
* BILANGAN HABIS DIBAGI 4
Dua digit terakhir habis dibagi 4. Lebih mudahnya yaitu puluhan dari bilangan itu habis dibagi 4.
Contoh : Apakah 324 habis dibagi 4? Dua digit terakhir yaitu 24. Dan 24 habis dibagi 4. Sehingga 326 habis dibagi 4. Apakah 2006 habis dibagi 4? Tidak. Karena dua angka terahirnya yaitu 06. Sedangkan 06 tidak habis dibagi 4. Sehingga 2006 tidak habis dibagi 4.
* BILANGAN HABIS DIBAGI 5
Bilangan tersebut berakhiran 0 atau 5.
Contoh : Apakah 3255 habis dibagi 5? Digit terakhir adalah 5. Sehingga 3255 habis dibagi 5. Apakah 2005 habis dibagi 5? Sangatlah mudah menentukan ciri bilangan habis dibagi 5
BILANGAN HABIS DI BAGI 6
Ciri Bilangan yang habis dibagi 6 adalah bilangan genap yang jumlah angka-angkanya habis dibagi 3. Atau bilangan yang habis dibagi 3 dan habis dibagi 2.
Contoh : apakah 234 habis dibagi 6? Sekarang kita perhatikan jumlah angka-angkanya. 2 + 3 + 4 = 9. Dan 9 habis dibagi 3. Karena jumlah angka-angkanya habis dibagi 3 dan bilangan itu genap. Maka 234 habis dibagi 6.
BILANGAN HABIS DI BAGI 7
Bila bagian satuannya dikalikan 2, dan menjadi pengurang dari bilangan tersisa. Jika hasilnya habis dibagi 7, maka bilangan itu habis dibagi 7.
Contoh : apakah 5236 habis dibagi 7? Kita pisahkan 6 (satuannya), kemudian 523 – (6 x 2) = 511. Apakah 511 habis dibagi 7? 51 – (1 x 2) = 49. Karena 49 habis dibagi 7, maka 5236 habis dibagi 7.
BILANGAN HABIS DI BAGI 8
Tiga digit terakhir habis dibagi 8.
Contoh : apakah 3125 habis dibagi 8? Tiga digit terakhir yaitu 125. Dan 125 habis dibagi 8. Sehingga 3125 habis dibagi 8. Bagaimana dengan 56? Tidak jadi masalah karena 56 = 056. Sehingga tiga digit terakhirnya yaitu 056. dan 56 habis dibagi 8. Sehingga 56 habis dibagi 8.
BILANGAN HABIS DI BAGI 9
Jumlah angka-angkanya habis dibagi 9.
Contoh : apakah 819 habis dibagi 9? Jumlah digit-digitnya yaitu 8 + 1 + 9 = 18. Dan 18 habis dibagi 9. Sehingga 819 habis dibagi 9.
Bagaimana..?? Ternyata mudahkan untuk menentukan bilangan yang habis di bagi 2 - 9 ??? .
Untuk ciri-ciri bilangan lainnya yang habis dibagi, ditunggu saja yaa ?
Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Hormat Kami : Admin :)
Baca Selengkapnya - Ciri Bilangan Habis Dibagi 2 - 9
Tanpa panjang, lebar, dan tinggi lagi, berikut ulasannya CEKIDOT..>>
* BILANGAN HABIS DIBAGI 2
Suatu bilangan habis dibagi 2, ciri-cirinya adalah bilangan yang berakhiran (berangka satuan) 0, 2, 4, 6, 8. Dengan kata lain bilangan itu adalah bilangan genap.
Contoh : apakah 74 habis dibagi 2? Karena 74 merupakan bilangan genap (Ingat rumus untuk bilangan genap. Rumus untuk bilangan genap adalah 2k untuk sebarang k bilangan bulat. Sedangkan untuk bilangan ganjil yaitu 2k-1 untuk sebarang k bilangan bulat). Karena 74 memenuhi rumus bilangan genap, maka 74 habis dibagi 2. 74 : 2 = 37
* BILANGAN HABIS DIBAGI 3
Jumlah digit-digitnya habis dibagi 3
Contoh : Apakah 213 habis dibagi 3? Akan kita jumlahkan digit-digit pada bilangan 213. Didapatkan, 2 + 1 + 3 = 6. Karena 6 (hasil dari penjumlahan digit-digitnya) habis dibagi 3. Maka bilangan itu (213) habis dibagi 3. Apakah -345 habis dibagi 3? Langkahnya sama. Kita jumlahkan digit-digitnya dan menghiraukan tanda negative. Jangan tertipu oleh tanda negatif.
* BILANGAN HABIS DIBAGI 4
Dua digit terakhir habis dibagi 4. Lebih mudahnya yaitu puluhan dari bilangan itu habis dibagi 4.
Contoh : Apakah 324 habis dibagi 4? Dua digit terakhir yaitu 24. Dan 24 habis dibagi 4. Sehingga 326 habis dibagi 4. Apakah 2006 habis dibagi 4? Tidak. Karena dua angka terahirnya yaitu 06. Sedangkan 06 tidak habis dibagi 4. Sehingga 2006 tidak habis dibagi 4.
* BILANGAN HABIS DIBAGI 5
Bilangan tersebut berakhiran 0 atau 5.
Contoh : Apakah 3255 habis dibagi 5? Digit terakhir adalah 5. Sehingga 3255 habis dibagi 5. Apakah 2005 habis dibagi 5? Sangatlah mudah menentukan ciri bilangan habis dibagi 5
BILANGAN HABIS DI BAGI 6
Ciri Bilangan yang habis dibagi 6 adalah bilangan genap yang jumlah angka-angkanya habis dibagi 3. Atau bilangan yang habis dibagi 3 dan habis dibagi 2.
Contoh : apakah 234 habis dibagi 6? Sekarang kita perhatikan jumlah angka-angkanya. 2 + 3 + 4 = 9. Dan 9 habis dibagi 3. Karena jumlah angka-angkanya habis dibagi 3 dan bilangan itu genap. Maka 234 habis dibagi 6.
BILANGAN HABIS DI BAGI 7
Bila bagian satuannya dikalikan 2, dan menjadi pengurang dari bilangan tersisa. Jika hasilnya habis dibagi 7, maka bilangan itu habis dibagi 7.
Contoh : apakah 5236 habis dibagi 7? Kita pisahkan 6 (satuannya), kemudian 523 – (6 x 2) = 511. Apakah 511 habis dibagi 7? 51 – (1 x 2) = 49. Karena 49 habis dibagi 7, maka 5236 habis dibagi 7.
BILANGAN HABIS DI BAGI 8
Tiga digit terakhir habis dibagi 8.
Contoh : apakah 3125 habis dibagi 8? Tiga digit terakhir yaitu 125. Dan 125 habis dibagi 8. Sehingga 3125 habis dibagi 8. Bagaimana dengan 56? Tidak jadi masalah karena 56 = 056. Sehingga tiga digit terakhirnya yaitu 056. dan 56 habis dibagi 8. Sehingga 56 habis dibagi 8.
BILANGAN HABIS DI BAGI 9
Jumlah angka-angkanya habis dibagi 9.
Contoh : apakah 819 habis dibagi 9? Jumlah digit-digitnya yaitu 8 + 1 + 9 = 18. Dan 18 habis dibagi 9. Sehingga 819 habis dibagi 9.
Bagaimana..?? Ternyata mudahkan untuk menentukan bilangan yang habis di bagi 2 - 9 ??? .
Untuk ciri-ciri bilangan lainnya yang habis dibagi, ditunggu saja yaa ?
Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Hormat Kami : Admin :)
Langganan:
Postingan (Atom)
Hallo sobat salam kenal , mari membaca sedikit info di blog ini... sering-sering kesini yaa, thx
Kategori
- Aneh dan Unik (8)
- Download Software (2)
- English (6)
- Ilmuwan (1)
- Info Umum (25)
- Islam (12)
- Kesehatan (8)
- Materi Psikotes TPA/TBS (3)
- Motivasi (5)
- Rumus Praktis Math (6)
- Seputar Matematika (20)
- Suara Rakyat (1)
- Tips dan Trik (1)
Arsip Blog
-
▼
2011
(73)
-
▼
Juli
(73)
- Antara Kepintaran dan Kebodohan
- mana buktinya kita merdeka ?
- Cara Menebak Angka Mata Dadu
- Uniknya tahun 2011 dalam perhitungan matematika
- 5 mitos seputar matematika
- 7 raja dalam matematika
- Menguji Cinta Pacar Kita Dengan Logika Matematika
- Misteri Angka 7 dinilai dari sudut agama
- Kelebihan dan Kekurangan RUMUS CEPAT
- Keunikan Angka 9 dan 11
- Puisi Matematika
- Pantun Metematika
- Beautiful Math 1
- Beautiful Math 2
- PREDIKSI BULAN DAN UMUR KELAHIRAN DGN ANGKA
- Free Download Kamus 2.04 _Indonesia-Inggris
- Free Download Aplikasi Perhitungan Zakat
- Ilusi Mata untuk menguji Otak Kiri anda (kecerdasan)
- 10 Orang Terkaya Di Dunia Tanpa Gelar Sarjana
- Jangan Remehkan Fakta Unik Ini
- 18 Keunikan dalam Kehidupan Orang Jepang
- Kreasi Unik Dari yang namanya buku
- Luar Biasa Karya Seni dari 100.000 Tusuk Gigi
- Gambar aneh yang mengagumkan
- Inspirasi Permainan Perspektif
- 7 Kematian Tokoh Dunia yang paling aneh
- 5 Fakta Unik Tentang Einstein
- Cara Menghafal Rumus Trigonometri
- Rumus Praktis Persamaan Kuadrat
- Limit Trigonometri
- Peluang Password dalam Matematika
- Peluang Plat Nomor dalam Matematika
- Menyelesaikan Soal Kombinasi
- Ciri orang yang berfikir positif
- A+B+C+D = ? Sukses ! haha ^_^
- Khasiat di Balik Cairan Sperma Yang Kita Keluarkan
- Kenapa Cewek Harus Tetap Virgin ?
- Sehat Ala Kehidupan Rasulullah SAW
- Benarkah Nanas Musuh Wanita ?
- Merasa Muslim ?? Wajib Baca !!! ::: 10 Pintu Terbe...
- Isitirahatkan Otak Sejenak Bisa Mengurangi Tingkat...
- Wudhu Mencegah Terjadinya Berbagai Penyakit Kulit
- Ada Apa di Dalam Ka’bah ?
- Tentang Lambang Garuda Pancasila
- Alasan Kenapa Kita Enggak Bisa Mengingat Saat Kita...
- Riwayat Nabi Besar Muhammad SAW
- Tata Cara Membaca Al-Qur'an
- Hidup Sehatnya Rasulullah
- Sejarah Hari Ibu
- Gosok Gigi Teratur Mencegah Penyakit Jantung
- 5 Tanaman Paling Beracun di Dunia
- 10 Permintaan Iblis yang di kabulkan Allah SWT
- Archimedes
- Jeruk Nipis Atasi Radang Tenggorokan
- Sekilas tentang IBU
- Manfaat Air Hangat
- MASA DEPAN ISLAM melawan kemajemukan Budaya Barat
- Wew ?! Cewek sekarang udah Puber mulai Umur 7 atau 8
- 2 Waktu Tidur Yang Makruh dalam ISLAM
- Manfaat Luar Biasa Dari Berwudhu
- Kapan Kiamat Itu Terjadi ??
- Tentukanlah Kebahagiaan Anda Sendiri
- Ciri Bilangan Habis Dibagi 2 - 9
- Cara membedakan Permutasi dan Kombinasi
- Materi in spite of, despite, although dan even tho...
- Materi Causative
- Contoh soal Subjungtive dan pembahasan
- Contoh Latihan Gerund dan Pembahasannya
- *Test Verbal*-test sinonim :Soal dari tes persamaa...
- Cara BERHITUNG Cepat
- Contoh latihan TOEIC
- Belajar dari Pengalaman Pahit
- Grammar Exercises 1
-
▼
Juli
(73)
Popular Posts
-
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera... Temen-temen, aku pengen sharing lagi nih, Cekidot >>> Mendengar kata “DADU” tentun...
-
ge"> Loading&amp...
-
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera... Temen-temen, aku pengen sharing lagi nih, Cekidot >>> 65 th lamanya kita bebas dari...
Pengikut
About Me

- Muhammad Arief
- Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
- Jangan takut u/ berbuat hal bodoh... Coba berpikir dengan pandangan yg berbeda... Kebodohan akan tetap menjadi sebuah kebodohan jika gagal melakukan kebodohan itu, tetapi jika berhasil melakukannya dg baik tentu akan menjadi luar biasa.
Rujukan
Muhammad Arief S. Diberdayakan oleh Blogger.