Sabtu, 30 Juli 2011

Archimides lahir pada tahun 287 SM di Syracuse, putra dari astronom Pheidias. Archimides pantas mendapat perhatian sebagai pencipta dan pemecah masalah-masalah rumit, baik yang bersifat hiburan maupun praktis. Ia adalah ahli matematika terbesar di zaman kuno dan penulis pertama yang memadukan matematika dan fisika.


Putra sang astronom ini belajar di Universitas Alexandria di bawah pengganti Euclid. Persahabatannya dengan Heiron II, Raja Syracuse, menimbulkan peristiwa “Eureka” yang terkenal, dimana raja meminta Archimides untuk menguatkan kecurigaannya bahwa mahkotanya bukan emas murni. Archimides menemukan jawabannya ktika ia menyelidiki kenaikan tinggi air dengan menaikkannya ke dalam bak mandinya. Pemindahan air pada perendaman mahkota akan memberinya kesempatan menemukan volume dan pengukuran beratnya dan selanjutnya berat jenisnya, yang dapat dibandingkan dengan berat jenis emas yang sudah dikenal sebelumnya.


Ia juga mengembangkan ide tentang batas dan menemukan metode pertama yang akurat dalam menentukan pi. Dengan perhitungan garis keliling dari segi enam (heksagon) biasa bersisi-n yang mengesankan sebuah lingkaran dan yang membatasi lingkaran yang sama, ia menentukan keliling lingkaran dan karenanya juga pi berada diantara dua batas. Kemudian berturut-turut menggandakan jumlah segi banyak (poligon), ia peroleh untuk n=96

3(10/71)<3(1 p="">

Juga ada beberapa masalah yang bersifat hiburan yang memuat namanya. His Cattle Problem, yang dipersembahkan untuk astronom terkenal Erasthotones, mempunyai pemecahan denga lebih dari 200.000 digit.


Agaknya Archimides menyenangi bilangan yang sangat besar. dalam bukunya, Psammites (Penghitung Pasir), ia memperkirakan jumlah butiran pasir yang berada dalam suatu lingkaran, dimana ukuran yang pada waktu itu diterima dunia adalah 10 sampai 51 power.


Sayangnya hidup Archimides tidak berakhir bahagia. Selama perang Pucic kedua, kota Syracuse diserbu tentara Romawi dan Archimides membantu tentara memepertahankannya. Meskipoun ia cerdik dalam merancang ketapel untuk melemparkan baru dan peralatan untuk menembak tentara Romawi, kotanya jatuh. Dan Archimides pun dibunuh oleh tentara Romawi karena melawan perintah Jendral romawi, Marcellus. Kala itu usianya 75 tahun.


sumber : http://mathbox.wordpress.com/2009/04/17/archimides/

0 komentar:

Hallo sobat salam kenal , mari membaca sedikit info di blog ini... sering-sering kesini yaa, thx

Arsip Blog

Popular Posts

Total Pengunjung

Website counter

Pengikut

About Me

Foto Saya
Muhammad Arief
Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
Jangan takut u/ berbuat hal bodoh... Coba berpikir dengan pandangan yg berbeda... Kebodohan akan tetap menjadi sebuah kebodohan jika gagal melakukan kebodohan itu, tetapi jika berhasil melakukannya dg baik tentu akan menjadi luar biasa.
Lihat profil lengkapku

Rujukan

Muhammad Arief S. Diberdayakan oleh Blogger.